Dosen Pendidikan Geografi Unila Hadiri PIT IGI 2025, Sampaikan Aspirasi untuk Perluasan Peluang Karier Lulusan
Daftar Isi
Prof. Dr. Sri Astutik, M.Si., selaku PIC kegiatan, dalam laporan sambutannya menyampaikan antusiasme peserta yang sangat tinggi. “Kegiatan ini dihadiri oleh 211 dosen secara luring dan 115 secara daring, dengan total 37 universitas yang berpartisipasi,” jelas Prof. Sri Astutik. Ia juga menambahkan bahwa untuk kegiatan konferensi internasional, panitia telah berhasil menghimpun 102 artikel ilmiah (paper) dari berbagai bidang kegeografian.
Ketua Umum IGI, Prof. Dr. Muhammad Dimyati, M.Sc., dalam sambutannya menegaskan pentingnya peran geografi di era tantangan global. “Mulai dari krisis iklim, perkembangan teknologi disruptif, hingga tantangan pembangunan berkelanjutan, peran geografi tidak pernah sepenting ini,” tegas Prof. Dimyati. Ia juga menyoroti bagaimana pendekatan spasial terbukti menjadi solusi pada masa pandemi Covid-19. “Kita perlu mempercepat implementasi keilmuan agar geografi benar-benar memberikan manfaat nyata,” ujarnya.
Menanggapi tantangan tersebut, IGI menetapkan tema besar kepengurusan 2025–2026, yakni “Inovasi dan Keberlanjutan Global”. Sementara itu, Dekan FKIP Universitas Jember, Dr. Mohammad Na’im, M.Pd., menyambut hangat para akademisi geografi dari berbagai universitas. Ia menegaskan bahwa Kabupaten Jember memiliki potensi geografis yang luas untuk dijadikan lokasi penelitian dan kolaborasi. “Jember dikelilingi gunung dan wilayah karst seperti di Puger, yang membutuhkan kajian akademik terhadap dampak fisik maupun sosialnya. Kehadiran para pakar geografi diharapkan mendorong kegiatan riset yang relevan,” ujarnya.
Rakornas IGI 2025 menghadirkan tiga agenda utama: Penganugerahan Geograf Award IGI, Penataan Kelembagaan Komunitas Geografi, dan Penyerapan Aspirasi Anggota. Selain itu, delapan kompartemen turut membahas isu strategis, mulai dari pendidikan tinggi, dikdasmen, inovasi teknologi, hingga advokasi kebijakan pemerintah.
Salah satu hasil penting Rakornas adalah penetapan Universitas Negeri Surakarta (UNS) sebagai tuan rumah PIT dan Kongres IGI Tahun 2026.
Pada kesempatan yang sama, dosen Pendidikan Geografi Universitas Lampung (Unila), Dr. Dedy Miswar, S.Si., M.Pd., turut hadir dan menyampaikan aspirasinya agar lulusan Pendidikan Geografi dapat diterima di instansi formal seperti Badan Informasi Geospasial (BIG). Menurutnya, selama ini BIG lebih banyak membuka peluang bagi lulusan geografi murni, sementara lulusan pendidikan geografi juga memiliki kompetensi spasial, analitis, dan pedagogis yang kuat.
“Lulusan Pendidikan Geografi Unila dibekali kemampuan analisis spasial, pemetaan, serta pemahaman geoinformatika yang relevan dengan kebutuhan BIG. Sudah saatnya pembukaan formasi kerja tidak membatasi pada nomenklatur jurusan, tetapi pada kompetensi profesional yang dimiliki,” tegas Dr. Dedy Miswar.
Rangkaian kegiatan IGI di Universitas Jember akan berlanjut pada hari kedua dengan International Conference of Global Geography and Innovation Summit (IGGIS) dan ditutup dengan Travelling Expert ke Ijen Geopark pada hari ketiga.

