Pendidikan Geografi Unila Implementasikan Program Desa Binaan di Desa Kertosari, Tanjung Sari Lampung Selatan

Daftar Isi
Divisi Sosial Masyarakat IMAGE, Universitas Lampung melaksanakan serangkaian kegiatan desa binaan di Desa Kertosari, Kecamatan Tanjung Sari, Kabupaten Lampung Selatan. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kesejahteraan, dan partisipasi masyarakat dalam pengembangan potensi desa secara berkelanjutan.

Program desa binaan bukan hanya menjadi ajang edukasi, tetapi juga wadah untuk membangun kemandirian ekonomi, kepedulian lingkungan, dan kesadaran sosial masyarakat desa.

Divisi Sosial Masyarakat berharap kegiatan ini menjadi langkah awal dalam menciptakan desa tangguh, mandiri, dan berdaya saing di masa depan.

Kegiatan dilaksanakan secara bertahap setiap minggunya, dengan fokus pada pemberdayaan ekonomi, pendidikan kebencanaan, dan kepedulian lingkungan.
- Minggu Pertama: Sosialisasi Budidaya Maggot

Kegiatan pembuka dimulai dengan sosialisasi budidaya maggot yang melibatkan masyarakat Desa Kertosari dari berbagai kalangan. Dalam kegiatan ini, tim memberikan penjelasan tentang cara membudidayakan maggot sebagai alternatif pengelolaan sampah organik sekaligus peluang usaha baru bagi warga.

Maggot atau larva lalat Black Soldier Fly (BSF) memiliki nilai ekonomi tinggi karena dapat digunakan sebagai pakan ternak dan ikan, serta membantu mengurangi volume sampah organik rumah tangga.

Melalui kegiatan ini, diharapkan masyarakat desa mampu memanfaatkan potensi lokal menjadi sumber penghasilan tambahan serta mendukung pengelolaan lingkungan yang lebih ramah dan berkelanjutan.

• Minggu Kedua: Sosialisasi Mitigasi Bencana di Sekolah Dasar.

Memasuki minggu kedua, panitia desa binaan image mengadakan sosialisasi mitigasi bencana di dua sekolah dasar, yaitu SD Negeri 1 Kertosari dan SD Negeri 2 Kertosari.

Kegiatan ini diikuti oleh siswa-siswi kelas 5 dan 6 dengan semangat dan antusiasme tinggi.

Tujuan dari kegiatan ini yaitu
  1. Memberikan pemahaman dasar tentang jenis-jenis bencana alam yang mungkin terjadi di wilayah Lampung Selatan.
  2. Mengajarkan langkah-langkah kesiapsiagaan agar anak-anak mampu melindungi diri dan membantu orang lain saat terjadi bencana.
  3. Menanamkan nilai tanggap, peduli, dan disiplin sejak usia dini dalam menghadapi kondisi darurat.
  4. Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan para siswa dapat menjadi agen kecil perubahan yang menyebarkan pengetahuan kebencanaan di lingkungan sekolah dan keluarga mereka.
• Minggu Ketiga: Sosialisasi Bank Sampah, Penanaman Pohon, dan Edukasi QRIS untuk UMKM. Pada minggu terakhir, kegiatan desa binaan diakhiri dengan tiga program utama yang menyentuh langsung aspek lingkungan dan ekonomi desa yaitu;

• Sosialisasi Bank Sampah

Kegiatan ini memperkenalkan sistem pengelolaan sampah berbasis masyarakat, di mana sampah anorganik dikumpulkan, dipilah, dan ditukar dengan nilai ekonomi. Melalui program ini, masyarakat didorong untuk lebih sadar akan pentingnya pengelolaan sampah yang bijak dan mendukung terciptanya desa yang bersih serta berkelanjutan.

• Penanaman Pohon di Rumah Warga

Tim juga melakukan aksi penghijauan dengan menanam pohon di sekitar rumah warga dan fasilitas umum.

Kegiatan ini menjadi simbol kepedulian terhadap lingkungan sekaligus upaya meningkatkan kualitas udara dan menjaga keseimbangan ekosistem di Desa Kertosari.

• Sosialisasi QRIS untuk Pelaku UMKM

Di era digital saat ini, penggunaan transaksi non-tunai menjadi sangat penting. Oleh karena itu, Divisi Sosial Masyarakat memberikan sosialisasi mengenai penggunaan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) kepada para pelaku UMKM di desa.

Diharapkan, pelaku usaha kecil di Kertosari dapat lebih mudah beradaptasi dengan sistem pembayaran digital sehingga meningkatkan efisiensi dan memperluas jangkauan pasar.

Melalui rangkaian kegiatan selama tiga minggu ini, Desa Kertosari menunjukkan semangat gotong royong dan antusiasme luar biasa dalam berpartisipasi.